Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatat, Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,82% pada bulan Juni 2025.
Adapun kelompok penyumbang inflasi terbesar di Balikpapan terutama
dikontribusikan oleh kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, dengan andil
inflasi sebesar 0,40% (mtm).
Adapun lima komoditas yang
menyumbang inflasi di Kota Balikpapan pada periode Juni 2025 yaitu angkutan
udara, beras, bimbingan belajar, bahan bakar rumah tangga, dan kacang panjang.
Peningkatan tarif angkutan udara didorong oleh permintaan yang meningkat,
akibat adanya beberapa periode libur sepanjang bulan Juni 2025 (termasuk HBKN
Idul Adha) yang beririsan dengan akhir pekan (long weekend). Beras mengalami
kenaikan harga didorong oleh pasokan yang terbatas, di tengah permintaan yang
cenderung tetap. Kenaikan harga bahan bakar rumah tangga disinyalir disebabkan
pengecer yang menaikkan harga , seiring dengan ketersediaan pasokan yang
terbatas di pangkalan resmi. Kenaikan tarif bimbingan belajar disebabkan oleh
naiknya permintaan untuk bimbingan belajar secara privat menjelang ujian masuk
perguruan tinggi negeri, sehingga penyedia jasa menaikkan harga sesuai kondisi
pasar. Sementara itu, harga Kacang Panjang mengalami peningkatan disebabkan
oleh pasokan yang terbatas dan produksi yang menurun, akibat masih terus
berlanjutnya musim hujan di Balikpapan, yang juga mendorong meningkatnya biaya
usaha tani.
Di sisi lain, penyumbang
deflasi di Kota Balikpapan terutama bersumber dari kelompok Pakaian dan Alas
Kaki dengan andil sebesar -0,04% (mtm).
Adapun lima komoditas penyumbang
deflasi tertinggi di Kota Balikpapan pada bulan Juni 2025 yaitu daging ayam
ras, angkutan laut, cabai rawit, pengharum cucian/pelembut, dan bensin. Daging
ayam ras mengalami penurunan harga, didorong oleh pasokan yang cukup dan
distribusi lancar, dan permintaan yang menurun pasca HBKN Idul Adha. Penurunan
tarif angkutan laut sejalan dengan kebijakan stimulus nasional berupa diskon
tarif tiket angkutan laut 50 % yang berlaku sejak 5 Juni hingga akhir Juli
2025. Selanjutnya penurunan harga komoditas cabe rawit, didukung oleh pasokan
yang meningkat dan distribusi yang lancar, serta permintaan atas komoditas
tersebut yang cenderung menurun pasca HBKN Idul Adha. Harga pengharum
cucian/pelembut menurun didorong oleh kebijakan retail besar atau distributor
yang menurunkan harga. Sementara itu, penurunan harga bensin disebabkan oleh
penurunan harga BBM Pertamina Nonsubsidi Pertamax Series dan Dex Series yang
berlaku per 1 Juni 2025. (Etty Hariyani)