Sebanyak 58 sekolah negeri dan
swasta dari berbagai jenjang pendidikan siap menjadi kandidat untuk penilaian
Adiwiyata Nasional dan Mandiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Adapun
program Adiwiyata ini merupakan agenda rutin tahunan yang didukung oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan.
Menurut Walikota Balikpapan - Rahmad
Mas’ud, program Adiwiyata ini merupakan program berbasis lingkungan yang
bertujuan menjadikan sekolah sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran akan
pentingnya pelestarian lingkungan. Untuk itu, dirinya menyerukan adanya
semangat perubahan dan kolaborasi demi menciptakan sekolah-sekolah unggul,
tidak hanya dalam akademik, tetapi juga dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Walikota menegaskan, Pemkot
siap mendukung sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam program ini, termasuk
dalam hal pengajuan anggaran untuk persiapan Adiwiyata, selama sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, Kepala
Disdikbud Balikpapan - Irfan Taufik menjelaskan, untuk proses penilaian
oleh tim KLH akan dilakukan secara langsung di lapangan mulai awal Agustus
2025. Tim akan melihat apakah kondisi sekolah sesuai dengan data yang sudah
dilaporkan.
Adapun penilaian dimulai dari kebersihan,
pengelolaan sampah, hingga budaya lingkungan yang diterapkan di sekolah. Adapun
sekolah yang diajukan kali ini sebagian besar telah berstatus Adiwiyata
Provinsi dan kini bersaing untuk naik ke tingkat Nasional dan Mandiri. Artinya
mereka harus bersaing secara ketat dengan sekolah-sekolah unggulan dari seluruh
Indonesia.
Disdikbud juga menggandeng
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Forum Adiwiyata Kota Balikpapan dalam
pendampingan persiapan sekolah-sekolah peserta. Kolaborasi ini diharapkan dapat
memperkuat kesiapan teknis dan mental sekolah dalam menghadapi proses
verifikasi. Selain itu, adanya semangat kolektif dan dukungan lintas sektor, menjadikan
Balikpapan terus melangkah menjadi kota yang tak hanya cerdas secara
intelektual, tetapi juga hijau dan berkelanjutan. (Debi Aditya)