Share
Motion Radio FM

Home / Berita / Detail Berita
SAYURAN DAN TRANSPORTASI UDARA SUMBANG DEFLASI DI BALIKPAPAN BULAN JULI 2025
12 Agustus 2025
Share

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan mencatat, Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,01% (mtm). Penyumbang deflasi terbesar di Balikpapan terutama dikontribusikan oleh kelompok Transportasi dengan andil deflasi sebesar 0,23% (mtm).

Adapun lima komoditas yang menyumbang deflasi di Kota Balikpapan pada periode Juli 2025 yaitu Angkutan Udara, Air Kemasan, Kacang Panjang, Bayam, dan Sawi Hijau.
 

Penurunan tarif Angkutan Udara didorong oleh dampak kebijakan stimulus fiskal pemerintah melalui diskon tarif transportasi udara sebesar 6% dengan skema PPN ditanggung pemerintah (PPN DTP) yang berlaku sejak Juni 2025 hingga akhir Juli 2025.  

Air kemasan mengalami penurunan harga didukung oleh kembali normalnya distribusi dan pasokan, sehingga stok terjaga.  

Penurunan harga Kacang Panjang, Bayam dan Sawi didorong oleh meningkatnya pasokan, sejalan dengan kelancaran distribusi dan produksi yang meningkat, di tengah permintaan yang relatif stabil.

Secara umum, deflasi yang terjadi di Kota Balikpapan pada Juli 2025 didorong oleh kebijakan stimulus fiskal melalui diskon tarif transportasi udara, serta meningkatnya pasokan sejalan dengan kelancaran distribusi, khususnya untuk produk hortikultura  

Di sisi lain, penyumbang Inflasi di Kota Balikpapan terutama bersumber dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar 0,15% (mtm).

Adapun lima komoditas penyumbang Inflasi tertinggi di Kota Balikpapan pada bulan Juli 2025 adalah Tomat, Cabai Rawit, Beras, Bawang Merah, Mobil.   Tomat mengalami peningkatan disebabkan oleh terbatasnya volume produksi, akibat hujan yang masih terus berlanjut yang juga berdampak terhadap  meningkatnya biaya produksi, di tengah permintaan yang tetap kuat. Sementara itu, peningkatan harga komoditas Cabai Rawit dan Bawang Merah disebabkan oleh terbatasnya pasokan dari daerah sentra produksi (Sulawesi dan Jatim) akibat penurunan volume produksi karena kondisi cuaca kemarau basah, sehingga tanaman rentan terserang penyakit. Peningkatan harga komoditas Beras disebabkan oleh pasokan yang terbatas dari Sulawesi dan Jawa, di tengah permintaan yang tetap kuat. Sementara Harga Mobil yang meningkat didorong oleh kebijakan beberapa distributor yang menaikkan harga mobil seiring adanya kenaikan biaya distribusi, terutama akibat kenaikan harga BBM per 1 Juli 2025. (Etty Hariyani)

Copyright © 2025 Motion Radio 97,5 FM.

A Subsidiary of KG Media. All Rights Reserved